Kilas Balik Indonesia Di Piala AFF
Di semifinal leg kedua, sumbangan satu gol darinya membawa Indonesia menang lawan Malaysia dengan skor 1-4. Kemenangan itu membuat Indonesia membalikkan kekalahan 1-2 di leg pertama. Sehingga Indonesia menang agregat 5-3. Di babak final, Indonesia takluk oleh Singapura dengan skor agregat 5-2. Sehingga Indonesia kembali gagal untuk membawa mahkota juara AFF yang pertama kalinya.
Piala AFF 2008: Budi Sudarsono (Pencetak Gol Terbanyak)
Setelah gagal total di Piala AFF 2007, Indonesia kembali memasang target juara di Piala AFF 2008. Duet Bambang Pamungkas-Budi Sudarsono menjadi tumpuan penyerangan kali ini. Di penyisihan grup, duet ini mampu menciptakan enam gol. Budi yang dijuluki “Ular Piton” ini menyumbangkan empat gol, yakni satu gol saat melawan Myanmar dan hattrick saat melawan Kamboja. Sementara itu, Bepe menyumbangkan dua gol, masing-masing satu gol melawan Myanmar dan Kamboja.
Namun duet ini tak berkutik tatkala Indonesia berhadapan dengan Thailand di semifinal. Indonesia kalah dengan skor aggregat 3-1. Satu-satunya gol Indonesia diciptakan oleh Nova Arianto. Di akhir turnamen, Vietnam keluar menjadi juara untuk pertama kalinya, setelah mengalahkan Thailand dengan skor agregat 3-2. Budi Sudarsono menyandang pencetak gol terbanyak bersama dengan Agu Casmir dan Teerasil Dangda dengan perolehan empat gol.
Piala AFF 2010: Firman Utina (Pemain Terbaik)
Banyak orang yang menganggap timnas Indonesia di Piala AFF 2010 ibarat “Juara tanpa Mahkota”. Anggapan itu bukan tanpa dasar. Kala itu, Indonesia tidak terkalahkan hingga semifinal. Selain itu, timnas Indonesia tampil atraktif dan menghibur, sehingga Indonesia mampu mencetak banyak gol.
Permainan atraktif timnas saat itu tidak lepas dari keterlibatan seorang Firman Utina. Ia bermain sebagai playmaker yang bertugas dalam membangun pola permainan. Selain itu, ia dipercaya sebagai kapten menggantikan Bambang Pamungkas yang dicadangkan.
Selama Piala AFF 2010 ia menyumbang dua gol, yakni saat melawan Laos. Ia juga turut menyumbangkan asis kepada Cristian Gonzalez saat melawan Filipina di semifinal. Namun, di final penampilannya sedikit meredup. Ia bahkan gagal mengeksekusi penalti saat pertandingan melawan Malaysia di final leg kedua. Meski begitu ia tetap layak untuk mendapat gelar pemain terbaik atas permainan dan kontribusinya terhadap timnas.